Pendakian Jalur Linggajati
Pendakian
Jalur Linggajati Selepas dari Pos Pendaftaran dengan melintasi jalanan beraspal
pendaki memasuki kawasan hutan Pinus dan persawahan hingga Cibeunar yang berada
di ketinggian 750 mdpl. Tempat ini sangat ramai dengan para pendaki yang ingin
mengadakan pendakian maupun remaja yang sekedar camping. juga terdapat sumber
air yang cukup melimpah, yang tidak akan ditemui lagi sepanjang perjalanan
sampai di puncak. Selepas Cibeunar lintasan akan melewati ladang penduduk dan
kawasan hutan pinus hingga memasuki Leuweng Datar di ketinggian 1.285 mdpl.
Leuweng Datar terletak di tengah-tengah hutan tropis.
Selepas daerah ini
lintasan mulai menanjak dan melewati area yang cukup datar sebagai camp yakni
Sigedang dan Kondang Amis (1.350mdpl). Untuk sampai di Kuburan Kuda diperlukan
waktu sekitar 2 jam perjalanan. Blok Kuburan Kuda berada pada ketinggian 1.580
mdpl, merupakan lapangan datar yang cukup luas dan cukup teduh sebagai tempat
perkemahan. Daerah ini dianggap keramat bagi masyarakat setempat. Di dekat
jalur terdapt kuburan kuda. Selepas Kuburan Kuda, jalur semakin curam dan kita
akan sampai di Pengalap (1.790 mdpl).Dengan sudut lintasan yang mulai membesar
kita akan melewati Tanjakan Bin-Bin (1.920 mdpl) dan semakin menanjak lagi
ketika melewati Tanjakan Seruni. Tanjakan Seruni (2.080 mdpl) adalah lintasan
yang terberat dan melelahkan dibanding yang lainnya.
Bahkan pendaki akan
menemui jalan setapak yang terputus dan setengah memanjat, dan memaksanya
berpegangan akar pepohonan untuk mencapai pos selanjutnya. Belum lagi bila
hujan turun, jalur ini akan menjadi lintasan aliran air hujan seperti air
terjun. Begitu juga dengan jalur berikutnya hingga sampai di Tanjakan Bapak
Tere (2.200 mdpl) Selepas Tanjakan Bapatere lintasan tetap menanjak hingga
sampai di Batu Lingga dengan waktu tempu sekitar 2,5 jam. Batu Lingga (2.400
mdpl) merupakan pos peristirahatan yang berupa tanah datar dan terdapat sebuah
batu berukuran besar dahulunya tempat Wali songo bersolat dan berkotbah. Pos
ini adalah tempat yang keramat, konon pawa Wali sering mengadakan pertemuan di
tempat ini menurut kesaksian para pendaki kehadiran para wali ini ditandai
dengan gumpalan cahaya yang terbang di tempat ini. Di tempat ini terdapat dua
buah batu nisan.
Meninggalkan kawasan Batu Lingga lintasan tetap menanjak. Di
tengah perjalanan pendaki akan menemui dua pos peristirahatan berupa tanah
datar yakni Sangga Buana Bawah (2.545 mdpl) dan Sangga Buana Atas (2.665 mdpl).
Selepas itu pendaki akan memasuki batas vegetasi antara hutan dengan daerah
terbuka. Untuk sampai di Pangasinan. Pangasinan berada pada ketinggian (2.860
mdpl) merupakan pos terakhir. tempatnya lebar sehingga cukup untuk membuka
belasan tenda, meskipun lokasinya agak berbukit-bukit. Kabut dan hujan yang
sering muncul dipuncak meskipun di musim kemarau menyisakan genangan air di
celah-celah bebatuan sehingga bisa dimanfaatkan untuk minum dan memasak.
Diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk merangkak melewati bebatuan cadas untuk
sampai di puncak.