Selasa, 18 Desember 2018

Tempat Wisata Cirebon


Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Cirebon

"Cirebon" Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata itu? mungkin jawaban Anda akan beragam, ada yang berkata kota udang, kota wali, Sunan Gunung Jati, atau Pantura. Cirebon merupakan kota yang menyimpan banyak peninggalan-peninggalan bersejarah dan kebudayaan Islam dimasa lalu. Cirebon menawarkan pesona wisata yang sangat memesona ada beragam. dikota ini menyajikan keindahan Alkuturasi budaya yang begitu kental dan mempesona hal ini bisa dilihat di berbagai sudut dan pusat kebudayaan yang ada di Cirebon suatu contoh di keraton kesepuhan Cirebon disana kita bisa melihat Alkuturasi budaya Islam, Jawa, Eropa, Hindia, Arab dan Cina melebur menjadi satu kesatuan yang indah.

Alkuturasi budaya yang ada di Cirebon bukan cuma tergambar di keraton tapi dibeberapa tempat sejarah dan ibadah yang ada di Cirebon. Pesona keunikan Alkuturasi kebudayaan inilah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi Kota Cirebon. bukan cuma wisata budaya, Cirebon juga menawarkan wisata kuliner yang khas dan wisata belanja yang beragam,

Berikut ini adalah tempat wisata di Cirebon yang sangat rekomended untuk dikunjungi:

1. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Masjid yang dibangun sekitar tahun 1480 ini konon didesign oleh Sunan Kalijaga yang dibantu Raden Sepat, sorang arsitek dari Kerajaan Majapahit. Bentuk masjid begitu kental dengan unsur Jawa, dimana pada bagian atapnya berbentuk limasan tanpa adanya menara.

Bangunan ini juga penuh dengan makna filosofi, dimana terdapat 9 pintu sebelum ruangan utama yang diyakini merupakan simbol dari jumlah wali yang ada 9 orang. Sementara keberadaan pintu yang cukup pendek mengharuskan pengunjung untuk membungkuk ketika melewatinya. Hal ini pun memiliki makna tersendiri dimana siapapun harus menghormati masjid ini sebagai rumah Allah.

Lokasi: Jl. Jagasatu, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon.


2. Keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton ini sudah dibangun sejak tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mohammad Arifin yang merupakan cicit Sunan Gunung jati dengan nama Keraton Pakungwati. Nama keraton mengalami perubahan setelah kesultanan Cirebon dibagi menjadi dua dan akhirnya berubah menjadi Keraton Kasepuhan dibawah kepemimpinan Pangeran Mertawijaya yang bergelar Sultan Sepuh Mohammad Syamsudin Mertawijaya.

Di tempat bersejarah ini, kamu bisa mendapati berbagai benda kuno, seperti rebana peninggalan Sunan Kalijaga, gamelan Degung yang dibuat pada tahun 1426, lukisan antik Prabu Siliwangi, kereta kuda, meriam mini dan benda bernilai sejarah lainnya hanya dengan tiket masuk sebesar Rp 15.000.

Lokasi: Jl. Kasepuhan No. 43 Desa Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat.

3. Keraton Kanoman

Keraton Kanoman dibangun sejak tahun 1678 oleh Pangeran Muhammad Badridin yang bergelar Sultan Anom I, dan hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal Sultan XII, Raja Muhammad Emirusin. Di tempat ini ada beberapa benda peninggalan sejarah yang bisa kamu saksikan, mulai dari kereta kencana Paksi Naga Liman yang sangat bersejarah, kereta Jempana yang digunakan oleh Sunan Gunung Jati, serta benda-benda pusaka milik keraton dengan usia yang sudah ratusan tahun.

Lokasi: Jl. Winaon Kampung Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon.

4. Keraton Kacirebonan

Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah, keraton yang dibangun oleh Sultan Cirebon I pada tahun 1800 ini menyimpan berbagai macam koleksi benda bersejarah yang menarik untuk dipelajari. Bangunan keraton pun terlihat artistik dengan paduan gaya tradisional, China dan juga Belanda yang cukup harmonis.

Di tempat bersejarah ini kamu bisa menyaksikan benda-benda bersejarah yang cukup lengkap. Mulai dari benda-benda pusaka seperti keris, hingga koleksi wayang kulit, peralatan perang, gamelan dll. Sebagai salah satu tempat yang bersejarah dan identik dengan unsur kebudayaan, Keraton Kacirebonan juga masih melestarikan beberapa tradisi yang telah berlangsung sejak berabad-abad silam. Salah satu contoh upacara adat yang masih diselenggarakan adalah Upacara Pajang Jimat.

Lokasi: Jl. Pulasaren, Desa Pekalipan, Kecamatan Pulasaren, Cirebon.

5. Ziarah ke makam Sunan Gunung Jati

Selain menyambangi beberapa destinasi wisata alam, kamu juga bisa sekalian berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Makam Sunan yang merupakan salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Selain berziarah, kamu bisa menikmati keindahan arsitektur bangunannya yang unik dengan memadukan unsur Jawa, Arab dan juga China secara harmonis.

Lokasi: Jl. Sunan Gunung Jati, Desa Gunung Jati, Kecamatan Astana, Cirebon.

6. Taman Sari Goa Sunyaragi.

Objek wisata Cirebon ini merupakan situs cagar alam yang memiliki luas kurang lebih 15 hektare. Pada zaman dahulu lokasi ini digunakan sebagai tempat untuk bermeditasi ataupun olah kanuragan bagi para pembesar kerajaan dan prajurit keraton. Taman air dengan pemandangan alam yang mempesona ini menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat liburan ke Cirebon.

Apalagi beredar mitos yang menyebutkan bahwa siapapun yang datang ke tempat ini akan mendapatkan jodohnya. Karena hal ini, objek wisata ini selalu hits dikunjungi oleh wisatawan terutama para remaja yang gemar hunting foto. Tentu saja bagi pengunjung yang masih single ya!

Lokasi: Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.

7. Telaga Remis
Ini dia telaga cantik di Jawa Barat yang banyak diburu anak muda Cirebon, yaitu Telaga Ramis. Nama telaga ini berasal dari kerang air tawar yang tumbuh cantik di area sekitar. Alamatnya yang terletak di sekitar kaki gunung Ciremai membuat suasana di sini sangat sejuk, cocok bagi kamu yang ingin memanjakan diri di akahir pekan. Untuk masuk ke objek wisata ini, kamu hanya dikenakan biaya sekitar rp. 10.000, lalu biaya parkir sebesar Rp. 2.000.

Lokasi: Desa Kaduela, Kuningan, Cirebon, Jawa Barat.

8. Telaga Nilam Cirebon

Selain Telaga Remis terdapat juga Telaga Nilam yang tidak kalah indahnya. Meski telaga terlihat sempit, namun memberikan kesejukan alami pegunungan yang dikelilingi dengan pohon besar, di jamin menyegarkan. Telaga ini tidak jauh dari telaga remis, hanya sekitar 500 m. Kondisi di sekitar area yang adem tambah kece dengan keberadaan gazebo untuk istirahat setelah berenang.

Lokasi: Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Jawa Barat.

9. Taman Wisata Situ Patok (Siwalk)

Dengan latar belakang Gunung Ciremai, Situ Patok menjadi salah satu lokasi wisata hits karena pemandangannya yang mempesona.

Pemandangan akan semakin menggoda jika dinikmati dari atas bukit, dimana untuk mencapai bukit tersebut kamu bisa menyewa boat dengan tarif yang terjangkau.

Dengan luas sekitar 30 hektare, di taman wisata ini juga tersedia berbagai fasilitas menarik, seperti camping ground, arena outbound, lapangan golf, villa, pondok wisata, kolam renang, waterboom dan juga beberapa fasilitas lainnya yang sangat memanjakan wisatawan.

Lokasi: Setu Patok, Setupatok, Mundu, Cirebon, Jawa Barat.

10. Cirebon Waterland Ade Irma Suryani

bjek wisata ini termasuk destinasi hits dan paling favorit dikunjungi oleh wisatawan. Hanya dengan biaya tiket masuk sebesar Rp 50.000 pada hari biasa dan Rp 65.000 di akhir pekan atau hari libur, kamu bisa lebih lanjut mengeksplore beberapa permainan seru.

Luas waterland ini sekitar 3 hektare dengan 3 kolam utama dan kedalaman air berbeda, termasuk kolam Olympic sedalam 1,5 meter untuk dewasa.

Adanya fasilitas berupa playground, restoran dengan sajian menu yang lezat serta cottage dengan pemandangan menawan semakin menambah daya tarik destinasi ini.

Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 1 Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat.

11. Plangon
Plangon bisa memiliki makna tempat untuk menenangkan diri, bisa dikatakan obyek wisata ini sejalan dengan namanya. Suasana alam yang asri dengan udara yang begitu segar identik dengan tempat ini, sangat cocok untuk sejenak menenangkan diri dari rutinitas yang melelahkan. Plangon bukan hanya tempat wisata yang menawarkan ketenangan saja, juga identik dengan keberadaan kawanan kera liar yang bisa menjadi hiburan unik.
Tidak heran jika taman ini juga sering disebut dengan nama Taman Kera.

Selain itu, terdapat dua makam yang cukup disakralkan oleh masyarakat, yaitu makam Pangeran Kejaksan dan makam Pangeran Panjunan.

Inilah alasan mengapa setiap tanggal 2 Syawal, lokasi makam ini selalu ramai dkunjungi oleh peziarah dari berbagai tempat.

Lokasi: Desa Babakan, Kecamatan Sumber, Cirebon.

12. Kampung Batik Trusmi
Sesuai dengan namanya, kampung ini memang sangat identik dengan batik. Dimana lebih dari tiga ribu orang menggantungkan hidupnya sebagai pembuat dan penjual batik.

Kemampuan membatik warga di kampung ini tidak terlepas dari peran salah satu murid Sunan Gunung Jati yang bernama Ki Gede Trusmi yang telah mengajari penduduk untuk membatik.
Ketika kamu berwisata ke kampung batik ini, kamu bisa membeli kain batik dengan berbagai jenis motif yang indah.

Selain belanja kain batik dengan harga yang cukup bersahabat, kamu juga bisa belajar membatik di tempat ini. Karena beberapa toko batik menyediakan fasilitas workshop membatik bagi pengunjung.
Di kampung batik ini kamu bisa menikmati suasana kampung yang begitu kental sehingga perjalanan wisatamu di Kota Cirebon akan semakin berkesan. Jangan lupa untuk mengabadikan momen seru liburanmu di spot wisata heritage yang satu ini.

Lokasi: Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Cirebon.

13. Kampung Batik Ciwaringin Cirebon


Tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib anda kunjungi ketika berkunjung ke kota cirebon, Kampung batik ciwaringin namanya, disini anda bisa mendapatkan batik tulis langsung dari produsennya selain harganya yang lebih murah anda juga bisa langsung melihat proses pembuatan batiknya.
Warna Alam di Kampung Batik Tulis Ciwaringin

Tak hanya bertahan dengan produksi batik tulis, Kampung Batik Tulis Ciwaringin juga konsisten dengan produksi batik warna alam. Hampir 80% batik yang dijual di Kampung Batik Tulis Ciwaringin adalah batik tulis warna alam. Penggunaan pewarna alam di Kampung Batik Tulis Ciwaringin mulai marak digunakan sejak EKONID melakukan sosialisasi program Clean Batik Initiative (CBI) pada tahun 2011. Program ini disambut baik pembatik yang ada di Kampung Batik Tulis Ciwaringin. Selain menjaga kelestarian alam, batik tulis warna alam juga menambah nilai jual batik yang diproduksi di Kampung Batik Tulis Ciwaringin. Warna alam yang lembut dan tak terlalu mencolok, umumnya lebih diminati oleh konsumen dari luar negeri.

Proses pewarnaan batik dengan pewarna alami memakan waktu yang lebih lama. Kain yang digunakan juga tidak boleh sembarangan. Pewarna alam hanya bisa meresap sempurna pada kain katun mori jenis primisima (GA, Tiga Bendera, Kereta Kencana dan Cap Cent) yang harganya lebih mahal dari katun mori jenis prima ataupun biron. Pada saat pencelupan warna pun harus dilakukan berkali-kali, ini karena pewarna alami tidak seterang pewarna sintetis. Menjemurnya pun harus memperhatikan cuaca dan sinar matahari, sehingga lama pengerjaannya sangat bergantung dengan kondisi alam.

Umumnya pewarna alami yang digunakan di Kampung Batik Tulis Ciwaringin diperoleh dari tanaman yang tumbuh di sekitar tempat tinggal pembatik. Tetapi ada juga yang dibeli dari luar Ciwaringin. Pewarna alami yang banyak digunakan antara lain pewarna alami indigofera/nila/tarum yang akan menghasilkan warna biru. Warna coklat yang banyak ditemukan dalam batik tulis produksi Kampung Batik Tulis Ciwaringin diperoleh dari kayu mahoni. Sementara mangga akan menghasilkan warna kuning kehijauan. Agar tak larut saat proses lorod, pewarna alami harus “diikat” dengan tawas, kapur, atau tunjung. Hasil dari pewarna alami yang diikat/difiksasi dengan tawas, kapur, ataupun tunjung juga sangat berbeda.

Dan masih banyak lagi tempat-tempat wisata lainnya yang menarik untuk dikunjungi